BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dosen bidang studi Ilmu Alamiah Dasar yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
1. Bapak Dosen bidang studi Ilmu Alamiah Dasar yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
B. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang ada dalam makalah ini :
- Pengertian
Alam semesta?
- Tata
Surya?
- Matahari
dan lapisannya?
- Planet-planet?
- Asteroit,
Komet, Meteroit?
C. TUJUAN PENULISAN
1.
Menjelaskan pengertian yang terdapat dalam Alam semesta dan
tata surya.
2.
Menjelaskan asal-usul teori pembentukan alam semesta.
3.
Menjelaskan teori-teori pembentukan tata surya.
4.
Menjelaskan klasifikasi planet.
5.
Menjelaskan mengenai asteroid, meteorid, meteorit, dan
meteor.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
ALAM SEMESTA
Alam semesta, menurut orang
Babylonia (kurang lebih 700-600 SM), merupakan suatu ruangan atau selungkup
dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang sebagai
atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang maha
besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta di
dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia
maupun yang tidak. Menurut pandapat lain alam merupakan segala Sesuatu selain
Allah yang sifatnya baru, membutuhkan yang lain, yang dapat berubah.
Alam semesta terdiri atas semua
materi, termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru
dalam tahap percaya bahwa pasti ada di antariksa. Bumi, planet-planet dan
matahari yang termasuk dalam tata surya hanyalah merupakan titik kecil di
antara lebih dari 200 miliyar bintang penyusun galaksi bimasakti. Matahari
merupakan satu di antara bermiliyar-miliyar bintang di alam semesta dan
kemungkinan setiap bintang mempunyai susunan tata surya seperti tata surya
matahari. Perhitungan sampai ke angka 200 miliyar bintang baru untuk sebuah
galaksi.
Teori Terbentuknya Alam Semesta
1.
Teori Dentuman atau Teori Ledakan
Teori Dentuman menyatakan bahwa ada
suatu massa yang sangat besar yang terdapat di jagad raya dan mempunyai berat
jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti, massa tersebut akhirnya
meledak dengan hebatnya. Massa yang meledak kemudian berserakan dan mengembang
dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun massa yang berserakan membentuk kelompok-kelompok
dengan berat jenis yang relatif lebih kecil dari massa semula.
Kelompok-kelompok tersebut akhirnya menjadi galaksi yang bergerak menjauhi
titik intinya. Teori ini didukung oleh adanya kenyataan bahwa galaksi-galaksi
tersebut selalu bergerak menjauhi intinya.
2.
Teori Big Bang
Teori Big Bang dikembangkan oleh
George Lemarie. Menurut teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah
primeval atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika
atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Timbul
dua gaya saling bertentangan yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya
dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya kosmis lebih dominan
sehingga alam semesta masih akan ekspansi terus-menerus.
3.
Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berdasarkan adanya suatu
siklus dari alam semesta yaitu massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga
siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada masa ekspansi
terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut
didukung oleh adanya tenaga-tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen
yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang kompleks.Pada masa
kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup sehingga
unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang
sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel-partikel
yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman
dahulu.
B. PENGERTIAN
TATA SURYA
Tata surya adalah susunan
benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan
planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang mengelilingi matahari.
Susunan tata surya terdiri atas matahari, delapan planet, satelit-satelit
pengiring planet, komet, asteroid, dan meteorid. Benda langit yang berupa
planet dan benda langit lainnya dalam mengelilingi matahari disebut revolusi.
Sebagian besar garis edarnya (orbit) berbentuk elips. Bidang edar planet-planet
mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan bidang edar planet bumi
disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda langit juga berputar
pada porosnya yang disebut rotasi, sedangkan waktu untuk sekali berotasi
disebut kala rotasi.
Asal
mula Teori terbentuknya tata surya
1.
Teori Kabut
Teori
Kabut disebut juga Teori Nebula.Teori
tersebut dikemukakan oleh Immanuel Kart dan Simon de Laplace.Menurut
teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir bulat yang berotasi
dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut.Akibatnya terbentuklah
sebuah cakram datar bagian tengahnya.penyusutan berlanjut dan terbentuk
matahari di pusat cakram.Cakram berotasi lebih cepat sehinggabagian tepi-tepi
cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan.Kemudian bahan dalam
gelang-gelang memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.
2.
Teori Planetsimal
Teori Planetesimal dikemukakan oleh
T.C Chamberlein dan F.R Moulton.Menurut teori ini,Matahari sebelumnya telah ada
sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak di langit.Suatu ketika
bintang berpapasan dengan Matahari dalam jarak yang dekat.Karena jarak yang
dekat, tarikan gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari (mirip
lidah raksasa) tertarik ke arah bintaang tersebut.Saat bintang menjauh, lidah
raksasa itu sebagian jatuh ke Matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi
gumpalan kecil atau planetesimal.Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa
dalam orbit mengitari Matahari.Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi,
planetesimal besar menyapu yang lebih kecil dan akhirnya menjadi planet.
3.
Teori Bintang Kembar
Menurut Teori Bintang Kembar,
dahulu Matahari merupakan bintang kembar kemudian bintang kembarannya meledak
menjadi kepingan-kepingan.Karena pengaruh gaya gravitasi bintang yang tidak
meledak(Matahari),maka kepingan-kepingan itu bergerak mengitari bintang
tersebut dan menjadi planet-planet.
4.
Teori Pasang Surut
Teori
Pasang Surut pertama
kali disampaikan oleh Buffon.Buffon menyatakan bahwa tata surya berasal
dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet.
Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir
James Jeans dan Harold Jeffreys.Mereka berpendapat bahwa tata surya
terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar
yang melintasi Matahari.Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi
Matahari.Gas-gas panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan
secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet
dan satelit.
5.
Teori Awan debu(Proto Planet)
Teori ini dikemukakan oleh Carl von
Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh Gerard P.Kuiper pada tahun
1950.Teori proto planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh
gumpalan awan gas dan yang jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan
mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan
bola.Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih
menyerupai cakram (tebal bagian tengah dan pipih di bagian tepi). Karena bagian
tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan
cahayaMatahari. Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat sehingga terpecah
menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu kemudian membeku menjadi planet
dan satelit.
C. MATAHARI ,
PLANET DAN BENDA ANGKASA
1.
Matahari
Matahari merupakan pusat tata surya
yang berupa bola gas yang bercahaya. Matahari merupakan salah satu bintang yang
menghiasi galaksi Bima Sakti. Suhu permukaan matahari 6.000 derajat celsius
yang dipancarkan ke luar angkasa hingga sampai ke permukaan bumi,
sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius.
Lapisan-Lapisan Matahari antara lain
:
a. Inti
Matahari.
Bagian dalam dari matahari, yaitu
inti matahari. Pada bagian ini terjadi reaksi fusi sebagai sumber energi
matahari. Suhu pada inti matahari dapat mencapai 15000000 derajat celcius.
Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi akan dirambatkan sampai pada lapisan
yang paling luar, yang kemudian akan terealisasi ke angkasa luar.
b.
Fotosfer
Fotosfer adalah bagian permukaan
matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya sehingga mampu memberikan penerangan
sehari-hari. Suhu pada lapisan ini mampu mencapai lebih kurang 16.000 derajat C
dan mempunyai ketebalan sekitar 500 km.
c.
Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas
fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari. Kromosfer mempunyai ketebalan
16.000 km dan suhunya mencapai lebih kurang 9.800 derajat C. Kromosfer terlihat
berbentuk gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana
matahari total.
d. Korona
Korona adalah lapisan luar atmosfer
matahari. Suhu korona mampu mencapai lebih kurang 1.000.000 derajat C. Warnanya
keabu-abuan yang dihasilkan dari adanya ionisasi pada atom-atom akibat suhunya
yang sangat tinggi. Korona tampak ketika terjadi gerhana matahari total, karena
pada saat itu hampir seluruh cahaya matahari tertutup oleh bulan. Bentuk
korona, seperti mahkota dengan warna keabu-abuan
D. PLANET DAN
CIRI-CIRINYA
Berbeda halnya dengan matahari,
planet tidak dapat bercahaya. Planet termasuk benda langit yang selalu berputar
pada orbitnya dalam mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Planet berputar
pada masing-masing garis edarnya. Garis edar planet disebut orbit. Berikut
adalah nama-nama planet :
I.
Macam-Macam Planet
a.
Merkurius
Merkurius adalah planet yang paling
dekat dengan matahari dengan jarak ± 58 juta kilometer. Karena jaraknya yang
dekat dengan matahari serta tidak memiliki atmosfer, suhu permukaan Merkurius
pada siang hari kurang lebih 340 °C, sedangkan pada malam hari turun hingga
minus 200 °C. Permukaan Merkurius pertama kali dipotret dari pesawat ruang angkasa
Marinir 10 pada tahun 1974. Berdasarkan hasil pemotretan tersebut pada
permukaan Merkurius banyak terdapat kawah. Merkurius merupakan planet kecil
dengan diameter kurang lebih 4.879 km. Merkurius mendapat julukan bintang fajar
atau bintang senja karena kadang kadang terlihat menjelang matahari terbit atau
beberapa saat setelah matahari terbenam.
b.
Venus
Venus adalah planet kedua dari
matahari. Jarak Venus dari matahari kurang lebih 108 juta km. Planet Venus
merupakan planet terdekat dengan bumi. Oleh karena itu, Venus tampak paling
jelas dari bumi. Pada pagi hari,Venus terlihat jelas seperti bintang di ufuk
timur, sehingga banyak orang menyebutnya Bintang Timur, Bintang Barat, Bintang
Malam, Bintang Pagi atau Bintang Kejora. Venus memiliki atmosfer yang terdiri
atas gas, kabut tebal berupa uap asam dan debu sehingga permukaannya sulit
diamati. Foto-foto yang didapatkan oleh pesawat ruang angkasa milik Uni soviet,
Venera-9 dan Venera-10, memperlihatkan permukaan venus terdiri dari batu dan
suhu permukaannya kurang lebih 500 °C. keadaan atmosfer Venus yang panas ini
disebabkan oleh kandungan gas karbon dioksida yang sangat tinggi sehingga
menghasilkan efek rumah kaca. Ukuran Venus hampir sebesar bumi dengan diameter
kurang lebih 12.104 km.
c.
Bumi
Bumi adalah planet ketiga pada tata surya dengan jarak dari matahari kurang lebih 150 juta km. bumi yang kita tempati ini memiliki faktor-faktor pendukung bagi kehidupan makhluk hidup sebagai berikut: bumi cukup menerima sinar matahari sehingga suhu permukaan bumi berkisar 22°C. Dengan suhu tersebut memungkinkan makhluk hidup melakukan proses kehidupannya. Karena suhu tersebut tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas. Bumi mempunyai atmosfer yang mengandung oksigen. Atmosfer ini melindungi bumi dari jatuhnya benda langit yang lain. Selain itu, atmosfer yang menyelimuti bumi berperan menahan panas dan cahaya matahari yang berlebihan dan membahayakan, seperti sinar ultraviolet. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan perairan. Perairan di bumi lebih luas dari pada daratannya. Dengan demikian dapat menyediakan air sebagai sumber kehidupan. bumi merupakan planet ke lima terbesar dari sembilan planet lainnya. Diameter bumi kurang lebih 12.756 km. Orbit bumi berbentuk elips.
Bumi adalah planet ketiga pada tata surya dengan jarak dari matahari kurang lebih 150 juta km. bumi yang kita tempati ini memiliki faktor-faktor pendukung bagi kehidupan makhluk hidup sebagai berikut: bumi cukup menerima sinar matahari sehingga suhu permukaan bumi berkisar 22°C. Dengan suhu tersebut memungkinkan makhluk hidup melakukan proses kehidupannya. Karena suhu tersebut tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas. Bumi mempunyai atmosfer yang mengandung oksigen. Atmosfer ini melindungi bumi dari jatuhnya benda langit yang lain. Selain itu, atmosfer yang menyelimuti bumi berperan menahan panas dan cahaya matahari yang berlebihan dan membahayakan, seperti sinar ultraviolet. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan perairan. Perairan di bumi lebih luas dari pada daratannya. Dengan demikian dapat menyediakan air sebagai sumber kehidupan. bumi merupakan planet ke lima terbesar dari sembilan planet lainnya. Diameter bumi kurang lebih 12.756 km. Orbit bumi berbentuk elips.
d.
Mars
Planet keempat ini berukuran kecil, diameternya
hanya berukuran kurang lebih 6.800 km. Atmosfer yang menyelimuti Mars sangat
tipis sehingga permukaan Mars dapat diamati dari bumi dengan menggunakan
teropong. Mars adalah planet yang berwarna merah. Pesawat ruang angkasa Viking
I dan Viking II milik Amerika Serikat berhasil mengamati permukaan Mars.
Permukaan Mars berupa ribuan kawah, lembah-lembah besar dan gunung berapi.
Kawah Olympus Mars yang berdiameter kurang lebih 700 km dan tinggi 25 km
merupakan kawah terbesar di tata surya. Pada siang hari suhu permukaan Mars
sekitar 20 °C sedangkan pada malam hari suhu sekitar minus 70 °C. Planet Mars
memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos.
e.
Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar
dalam tata surya. Diameter Jupiter 11 kali diameter bumi atau sekitar
141.700 km. Jupiter memiliki 17 satelit, dan yang terbesar di antaranya adalah
Ganymedes. Sebagian besar Jupiter tersusun atas gas, terutama hidrogen dan
helium.
f.
Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar
kedua setelah Jupiter dengan diameter 10 kali diameter bumi. Keistimewaan
planet ini, yaitu cincin yang mengelilinginya. Cincin ini diperkirakan terdiri
atas debu halus, kerikil dan butir-butir es. Cincin saturnus sangat tipis
tebalnya sekitar 10 – 1000 m dan lebarnya sekitar 275.000 km. Saturnus memiliki
22 satelit. Satelit yang terbesar adalah Titan.
g.
Uranus
Sampai tahun 1781, orang
mengira Saturnus adalah planet terjauh dari bumi. Akan tetapi,
William Herschel menemukan planet Uranus. Uranus merupakan planet
ketiga terbesarsetelah Jupiter dan Saturnus. Diameter Uranus hampir empat
kali diameter bumi atau kurang lebih 50.800 km. Karena jaraknya
yang sangat jauh dari bumi serta atmosfernya sangat tebal, Uranus
angat sulit diamati dari bumi. Uranus dikelilingi lima buah satelit
dan yang paling besar adalah Titania.
h.
Neptunus
Neptunus pertama kali ditemukan
pada tahun 1846 oleh observatorium Berlin. Planet ini tampak seperti
kembaran Uranus karena ukurannya yang hampir sama.
Neptunus berdiameter kurang lebih 48.600 km. Suhu permukaannya lebih
dingin daripada Uranus, yaitu sekitar minus 200° C. Neptunus memiliki dua
buah satelit, yaitu Triton dan Nereid. Triton adalah satelit yang
terbesar.
i.
Pluto
Pluto merupakan planet terjauh dari
matahari diketahui sejak tahun1930, planet ini disebut juga planet transneptunus
karena diduga planet inimerupakan bagian satelit neptunus yang terlepas. Pluto
tidak tertembuscahaya matahari sehingga sepanjang jaman selalu gelap oleh
karenanya diberinama Pluto (dewa kegelapan bangsa yunani) dan tidak memiliki
satelit.
II.
Bulan
Bulan merupakan benda langit yang
mengitari bumi. Karena bumi mengitari matahari, maka bulan juga mengitari
matahari bersamaan dengan bumi. Selain itu, bulan juga berputar pada porosnya
sendiri. Dengan demikian bulan mempunyai tiga gerakan sekaligus. Benda-benda
langit yang berada di dalam tata surya tersusun secara rapi. Selama bergerak
benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi karena adanya gaya
gravitasi pada masing-masing benda langit. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa yang menyebabkan gerakan benda-benda langit teratur adalah gaya
gravitasi.
III.
Satelit
Merupakan pengiring planet. Yang
bersama-sama mengelilingi matahari. Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi
yang berotasi dalam 1 hari dan berevolusi satu bulan. Jarak bumi dan bulan +
384.403 km. Perbandingan antara bumi dan bulan sebagai berikut :
(1) Massa bulan = 1/10 massa bumi.
(2) Diameter bulan = ¼ Diameter Bumi = 3000 km
(3) Gravitasi bulan = 1/6 gravitasi bumi
(1) Massa bulan = 1/10 massa bumi.
(2) Diameter bulan = ¼ Diameter Bumi = 3000 km
(3) Gravitasi bulan = 1/6 gravitasi bumi
IV.
Asteroid / Planetoid
Asteroid adalah benda langit yang
mirip dengan planet-planet, yang terletak di antara orbit Mars dan Yupiter.
Asteroid disebut juga planetoid atau planet kerdil. Asteroid yang
terbesar dan yang pertama adalah Ceres yang ditemukan oleh Giussepe
Piazzi (astronom Italia). Icarus adalah salah satu asteroid yang pernah
mendekati bumi dengan orbit yang berbentuk lonjong.
V.
Komet / bintang berekor
Merupakan kumpulan bungkah-bungkah
batu yang diselubungi oleh kabut asap yang berdiameter + 100.00 km
(termasuk selubung gas) dan diamter intinya yang berupa bungkah-bungkah batu
berkisah 10-20 km. Cahaya matahari yang mengenai komet sebagian dipantulkan,
sedang lainnya berupa sinar ultra violet akan terjadi eksitasi pada gas yang
menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau
fluorescensi dan gas yang berpendar memancarkan cahaya.
Bagian-bagian komet, yaitu:
1.
inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tapi
padat tersusun dari debu dan gas.
2.
koma, yaitu daerah kabut di sekeliling
inti.
3.
ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan
panjangnya mampu mencapai satu satuan astronomi(1SA=jarak antara bumi dan
matahari). Arah ekor komet menjauhi matahari. Kebanyakan komet tidak dapat di
lihat dengan mata telanjang,tapi harus dengan menggunakan Teleskop. Komet yang
terkenal adalah komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet
itu muncul setiap 76 tahun sekali. Komet sering disebut Bintang berekor
VI.
Meteor / bintang beralih
Merupakan batu-batu kecil yang
berdiameter antara 0,2 – 0,5 mm dan massanya < 1 gram. Merupakan semacam
debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik.Jika oleh
sesuatu sebab meteor masuk atmosfer bumi, karena gesekan dengan atmosfer akan
timbul panas dan nampak berpijar. Gerak meteor yang pijar ini biasanya disebut
bintang beralih. Jika meteor akan nampak memasuki atmosfer bumi karena suhunya
yang tinggi meteor itu akan hancur sampai kepermukaan bumi. Meteor yang sampai
ke permukaan bmi disebut meteroid yang massanya + 10.000 ton pernah jatuh
di permukaan bumi yang menimbulkan kawah meteor di Arizona dan Siberia.
Meteorid tersebut mengandung besi dan nikel.
BAB III
I. KESIMPULAN
Teori yang menggambarkan pembentukan
tata surya adalah:
·
Teori Dentuman ( Ledakan)
·
Teori Big Bang
·
Teori Creatio Continua (Teori Keadaan Tetap).
·
Teori Ekspansi dan Kontraksi
Susunan tata surya terdiri atas
sebuah matahari, planet-planet, satelit, komet, asteroid, dan mateorid. Anggota
tata surya beredar atau berevolusi mengelilingi matahari dengan lintasanedar
berupa elips. Dalam setiap revolusinya anggota tata surya pada suatu saat
berada dekat dengan matahari. Titik terdekat dengan matahari disebut
perihelium. Namun pada suatu saat berada jauh dengan matahari. Titik terjauh
disebut aphelium.
0 komentar:
Posting Komentar