BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam adalah agama yang
diturunkan Alloh SWT kepada Rosululloh SAW untuk memberi cahaya petunjuk umat
manusia. Al-Quran adalah Kalamulloh yang berangsur-angsur diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Untuk mempelajari ilmu Islam secara mendalam, sebagai umat
manusia wajib memahami sedikit banyak tentang Al-Qur’an. Tentunya dengan
pemahaman ilmu yang sangat luas. Al-Qur’an terdiri dari cangkupan ilmu yang
luas pula. Sebagaimana diturunkan berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22
hari. Keistimewaan Al-Qur’an menjadi sangatlah penting untuk dijadikan pedoman.
Dijadikan sumber referensi yang absolut dalam penerapan kehidupan.
Surat Al-Fatihah adalah
sebagian kecil dari berbagai surat-surat didalamnya, namun keistimewaan surat
ini sangatlah luas. Ummul quran[1] terdiri dari 7 ayat memiliki kandungan ilmu
yang sangat penting. Sehingga Rosululloh menyebutnya surat yang agung
kedudukannya di dalam Al-Qur’an.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah memahami dan
melihat suratAl-Fatihah dengan pendekatan historis?
2.
Mengapa surat
AL-Fatihah adalah sebuah surat yang paling agung didalam Al-Qur’an?
3.
Apakah nama-nama
lain untuk surat Al-Fatihah?
4.
Apakah hubungan Al-Fatihah
dengan surat-surat yang lain?
C TUJUAN PEMBAHASAN
Al-Qur’an adalah
mukjizat Nabi Muhammad SAW yang paling utama diantara mukjizat-mukjizat yang
lain. Terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6236 ayat, 112 basmalah pembuka. Disini,
kedudukan Al-Fatihah menjadi sangat penting untuk dikaji melalui
pendekatan-pendekatan tekstual maupun kontekstual. Tujuannya untuk menuntut
manusia untuk menerapkan disiplin ilmu sehingga bisa memahami kandungan ayat
ayat didalamnya, bukan sekedar bacaan saja.
BAB II
LANDASAN
TEORI DAN PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
1. Surat
Al-Hijr ayat 87
Dan sungguh, Kami telah memberikan
kepadamu tujuh (ayat) yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.
2. Dari
Abu Hurairah r.a. berkata : Rosululloh telah bersabda, “Alhamdulillah (Al-Fatihah) adalah Ummul Quran, Ummul Kitab, As-sab’ul
Matsaani dan Al-Qur’anul Adziim”.[2]
3.
“Tidak
ada sholat bagi orang-orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al-Fatihah)”.[3]
4. “Barangsiapa
yang sholat tidak membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah) maka sholatnya pincang
(khidaaj)”.[4]
5. Dari
Abu Sa’id Rafi’ Ibnul Mu’alla r.a, Rosululloh berkata : “Maukah kamu aku ajari sebuah surat paling agung dalam Al-Qur’an
sebelum kamu keluar dari Masjid nanti? Maka beliaupun berjalan dan
menggandeng tanganku. Tatkala kami sudah hampir keluar maka aku pun berkata : “ Wahai Rosululloh, Anda tadi telah bersabda
“ Aku akan mengajarimu sebuah surat yang paling agung didalam Al-Qur’an? Maka
beliau bersabda : “Surat itu adalah Alhamdulillahi robbil ‘alamiin (Al-Fatihah),
itulah As-Sab’ul Matsaani (tujuh ayat yang diulang-ulang) serta Al-Qur’anil
Adziim yang dikaruniakan kepadaku”.[5]
B PEMBAHASAN
1. Bagaimanakah
memahami dan melihat suratAl-Fatihah dengan pendekatan historis?
Al-fatihah adalah surat pertama di
dalam Al-Qur’an. Kalamulloh ini turun
kepada Rosul setelah wahyu yang kelima yaitu Surat Al-mudatsir. Surat
ini berisi 7 ayat, dan inilah surat yang paling lengkap keseluruhan ayat bagi
seluruh surat (tidak terpotong-potong). Diturunkan di mekkah, sehingga
digolongkan Makkiyah. Dinamakan Al-Fatihah karena letaknya paling pertama dari
114 surat dalam Al-Qur’an.
Tema-tema besar Al-Qur’an seperti
tauhid, keimanan, janji dan kabar gembira kepada orang yang beriman, dan
ancaman bagi orang yang kafir.
2. Mengapa
surat Al-Fatihah adalah sebuah surat yang paling agung didalam Al-Qur’an?
Dari Abu Sa’id Rafi’ Ibnul Mu’alla r.a,
Rosululloh berkata : “Maukah kamu aku
ajari sebuah surat paling agung dalam Al-Qur’an sebelum kamu keluar dari Masjid
nanti? Maka beliaupun berjalan dan menggandeng tanganku. Tatkala kami sudah
hampir keluar maka aku pun berkata : “ Wahai Rosululloh, Anda tadi telah
bersabda “ Aku akan mengajarimu sebuah surat yang paling agung didalam Al-Qur’an?
Maka beliau bersabda : “Surat itu adalah Alhamdulillahi robbil ‘alamiin (Al-Fatihah),
itulah As-Sab’ul Matsaani (tujuh ayat yang diulang-ulang) serta Al-Qur’anil
Adziim yang dikaruniakan kepadaku”.[6]
Al-Fatihah adalah rukun sholat.
Rosul bersabda :“Tidak ada sholat bagi
orang-orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al-Fatihah)”[7].
Berdasarkan hadits ini dan sebelumnya, para Imam, seperti Imam Maliki, Imam
syafi’i, Ahmad bin Hambal dan para sahabatnya serta mayoritas ulama’
berpendapat bahwa hukum membaca Al-Fatihah didalam sholat adalah wajib. Tidak
sah sholat tanpanya”.
3. Apakah
nama-nama lain untuk surat Al-Fatihah?
Begitu
agungnya surat Al-Fatihah, sehingga memiliki banyak nama diantaranya :
1. Fatihatul Kitab (Pembuka Kitab)
2. As-Sab’ul Matsaani (Tujuh ayat yang
diulang-ulang)
3. Ummul Kitab (induk/pokok-pokok Al-Qur’an)
Menurut
Al-Qurthubi, Al-Fatihah memiliki 12 nama, yaitu:
1.
As-Sholah
(sholat,doa)
2.
Fatihatul Kitab
(Induk Al-Qur’an)
3.
Ummul Kitab
(pokok-pokok Al-Qur’an)
4.
Al-Matsaani (berulang-ulang)
5.
Al-Qur’anul
adziim (Qur’an yang Agung)
6.
As-syifa’
(penawar,obat penyembuh)
7.
Ar-ruqyah
(rukyah)
8.
Al-Azas
(fondasi)
9.
Al-Wafiyah
(menyeluruh,komprehensif)
10.
Al-Kafiyah (yang
sempurna)
11.
Al-fatihah
(pembuka)
4. Apakah
hubungan Al-Fatihah dengan surat-surat yang lain?
Melalui
pendekatan historis, Al-Fatihah bisa dipahami Asbabun Nuzulnya. Sedangkan
munasabah (hubungan) antarsurat dan ayat, para ulama berangkat dari
pertanyaan-pertanyaan tentang tujuan di balik penempatan satu ayat dengan ayat
lain, dan penempatan surat dengan surat yang lain. Sudah barang tentu apabila
surat Al-Fatihah menduduki tempat yang khusus karena ia merupakan pengantar
dasar bagi teks.
Hubungan antara
surat Al-Fatihah dengan surat lain dalam Al-Qur’an dapat diungkapkan. Karena
tema-tema besar dalam Al-Fatihah seperti Tauhid, keimanan, janji baik dan
ancaman tersirat dalam keseluruhan surat-surat lain dalam Alqur’an. Kesimpulan
ini dapat untuk menafsirkan surat Al-Ikhlas yang konon dikatakan sebagai “sepadan
dengan sepertiga Al-Qur’an”.
C KESIMPULAN DAN SARAN
a.
Kesimpulan
Surat Al-Fatihah
memiliki 7 ayat. Satu ayat di awal adalah basmalah, dimana tiga ayat pertama
setelah basmalah menerangkan tentang Asma Alloh dengan empat sifat utamaNya
yaitu. Robbil ‘Alamiin, Arrohman, Arrohiim, Maliki Yaumiddiin. Dilihat dari
segi maknanya, Robbil Alamiin berarti Pencipta dan pemilik langit dan bumi
(Robbussamawaati wal ardhi). Ar-Rohman bermakna Dzat yang Maha Pengasih dan
Penyayang di dunia dan akhirat. Ar-Rohim berarti Dzat yang Maha Pengasih dan
Penyayang di akhirat saja. Maliki Yaumiddin bermakna Alloh Maha Menguasai hari
pembalasan.
Sedangkan tiga
ayat terakhir mengungkapkan hasrat jiwa manusia yang menyala-nyala dihadapan
Alloh SWT. Untuk selalu berada di jalan yang benar, yaitu jalannya para nabi,
shiddiqin, syuhada’,dan sholihin. Bukan jalan yang menyimpang. Bukan jalannya
seperti kaum yahudi, nasrani dan kaum-kaum kafiriin lainnya.
b.
Saran
Penghayatan yang
mendalam terhadap makna yang terkandung dalam Al-Fatihah yang membuat
Rosululloh SAW dan para sahabatnya semakin bersemangat dan kokoh mengemban
amanat untuk menyempurnakan umat manusia.
Al-Fatihah
dalam kehidupan sehari-hari telah menjadi ruh dalam rukun sholat. Bagaimana
tidak, sholat wajib 5 waktu yang dilakukan umat muslim, jika dihitung dalam
sehari diucapkan 17 kali, ada yang sirri (rahasia/pelan-pelan) maupun yang
jahar (jelas). Namun, terkadang kita
belum memahami apa makna didalamnya. Dalam artian kita hanya sebatas
mengucapkan tanpa memahami arti dari ayat per ayat. Bagaimana bisa sholat kita
sempurna jika buta terhadap kandungan-kandungan rukun dan sunnahnya sholat.
Sebagai do’a, surat ini signifikan dengan kehidupan sehari-hari.
0 komentar:
Posting Komentar