Sabtu, 02 April 2016

I. PSI (MEMPELAJARI SURAT ALFATIHAH DARI SEGI HISTORIS)

BAB I
PENDAHULUAN
                                                                                                  


A.        LATAR BELAKANG

Islam adalah agama yang diturunkan Alloh SWT kepada Rosululloh SAW untuk memberi cahaya petunjuk umat manusia. Al-Quran adalah Kalamulloh yang berangsur-angsur diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk mempelajari ilmu Islam secara mendalam, sebagai umat manusia wajib memahami sedikit banyak tentang Al-Qur’an. Tentunya dengan pemahaman ilmu yang sangat luas. Al-Qur’an terdiri dari cangkupan ilmu yang luas pula. Sebagaimana diturunkan berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Keistimewaan Al-Qur’an menjadi sangatlah penting untuk dijadikan pedoman. Dijadikan sumber referensi yang absolut dalam penerapan kehidupan.
Surat Al-Fatihah adalah sebagian kecil dari berbagai surat-surat didalamnya, namun keistimewaan surat ini sangatlah luas. Ummul quran[1]  terdiri dari 7 ayat memiliki kandungan ilmu yang sangat penting. Sehingga Rosululloh menyebutnya surat yang agung kedudukannya di dalam Al-Qur’an.

B.        RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah memahami dan melihat suratAl-Fatihah dengan pendekatan historis?
2.      Mengapa surat AL-Fatihah adalah sebuah surat yang paling agung didalam Al-Qur’an?
3.      Apakah nama-nama lain untuk surat Al-Fatihah?
4.        Apakah hubungan Al-Fatihah dengan surat-surat yang lain?

C         TUJUAN PEMBAHASAN

Al-Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang paling utama diantara mukjizat-mukjizat yang lain. Terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6236 ayat, 112 basmalah pembuka. Disini, kedudukan Al-Fatihah menjadi sangat penting untuk dikaji melalui pendekatan-pendekatan tekstual maupun kontekstual. Tujuannya untuk menuntut manusia untuk menerapkan disiplin ilmu sehingga bisa memahami kandungan ayat ayat didalamnya, bukan sekedar bacaan saja.























 BAB II
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A.        LANDASAN TEORI

1.      Surat Al-Hijr ayat 87
Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.
2.      Dari Abu Hurairah r.a. berkata : Rosululloh telah bersabda, “Alhamdulillah (Al-Fatihah) adalah Ummul Quran, Ummul Kitab, As-sab’ul Matsaani dan Al-Qur’anul Adziim”.[2]
3.      “Tidak ada sholat bagi orang-orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al-Fatihah)”.[3]
4.      “Barangsiapa yang sholat tidak membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah) maka sholatnya pincang (khidaaj)”.[4]
5.      Dari Abu Sa’id Rafi’ Ibnul Mu’alla r.a, Rosululloh berkata : “Maukah kamu aku ajari sebuah surat paling agung dalam Al-Qur’an sebelum kamu keluar dari Masjid nanti? Maka beliaupun berjalan dan menggandeng tanganku. Tatkala kami sudah hampir keluar maka aku pun berkata : “ Wahai Rosululloh, Anda tadi telah bersabda “ Aku akan mengajarimu sebuah surat yang paling agung didalam Al-Qur’an? Maka beliau bersabda : “Surat itu adalah Alhamdulillahi robbil ‘alamiin (Al-Fatihah), itulah As-Sab’ul Matsaani (tujuh ayat yang diulang-ulang) serta Al-Qur’anil Adziim yang dikaruniakan kepadaku”.[5]



B         PEMBAHASAN

1.      Bagaimanakah memahami dan melihat suratAl-Fatihah dengan pendekatan historis?

            Al-fatihah adalah surat pertama di dalam Al-Qur’an. Kalamulloh ini turun  kepada Rosul setelah wahyu yang kelima yaitu Surat Al-mudatsir. Surat ini berisi 7 ayat, dan inilah surat yang paling lengkap keseluruhan ayat bagi seluruh surat (tidak terpotong-potong). Diturunkan di mekkah, sehingga digolongkan Makkiyah. Dinamakan Al-Fatihah karena letaknya paling pertama dari 114 surat dalam Al-Qur’an.
Tema-tema besar Al-Qur’an seperti tauhid, keimanan, janji dan kabar gembira kepada orang yang beriman, dan ancaman bagi orang yang kafir.

2.      Mengapa surat Al-Fatihah adalah sebuah surat yang paling agung didalam Al-Qur’an?

                        Dari Abu Sa’id Rafi’ Ibnul Mu’alla r.a, Rosululloh berkata : “Maukah kamu aku ajari sebuah surat paling agung dalam Al-Qur’an sebelum kamu keluar dari Masjid nanti? Maka beliaupun berjalan dan menggandeng tanganku. Tatkala kami sudah hampir keluar maka aku pun berkata : “ Wahai Rosululloh, Anda tadi telah bersabda “ Aku akan mengajarimu sebuah surat yang paling agung didalam Al-Qur’an? Maka beliau bersabda : “Surat itu adalah Alhamdulillahi robbil ‘alamiin (Al-Fatihah), itulah As-Sab’ul Matsaani (tujuh ayat yang diulang-ulang) serta Al-Qur’anil Adziim yang dikaruniakan kepadaku”.[6]
            Al-Fatihah adalah rukun sholat. Rosul bersabda :“Tidak ada sholat bagi orang-orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al-Fatihah)”[7]. Berdasarkan hadits ini dan sebelumnya, para Imam, seperti Imam Maliki, Imam syafi’i, Ahmad bin Hambal dan para sahabatnya serta mayoritas ulama’ berpendapat bahwa hukum membaca Al-Fatihah didalam sholat adalah wajib. Tidak sah sholat tanpanya”.

3.      Apakah nama-nama lain untuk surat Al-Fatihah?

        Begitu agungnya surat Al-Fatihah, sehingga memiliki banyak nama diantaranya :

1.         Fatihatul Kitab (Pembuka Kitab)
2.         As-Sab’ul Matsaani (Tujuh ayat yang diulang-ulang)
3.         Ummul Kitab (induk/pokok-pokok Al-Qur’an)

Menurut Al-Qurthubi, Al-Fatihah memiliki 12 nama, yaitu:

1.                  As-Sholah (sholat,doa)
2.                  Fatihatul Kitab (Induk Al-Qur’an)
3.                  Ummul Kitab (pokok-pokok Al-Qur’an)
4.                  Al-Matsaani (berulang-ulang)
5.                  Al-Qur’anul adziim (Qur’an yang Agung)
6.                  As-syifa’ (penawar,obat penyembuh)
7.                  Ar-ruqyah (rukyah)
8.                  Al-Azas (fondasi)
9.                  Al-Wafiyah (menyeluruh,komprehensif)
10.              Al-Kafiyah (yang sempurna)
11.              Al-fatihah (pembuka)
4.      Apakah hubungan Al-Fatihah dengan surat-surat yang lain?

Melalui pendekatan historis, Al-Fatihah bisa dipahami Asbabun Nuzulnya. Sedangkan munasabah (hubungan) antarsurat dan ayat, para ulama berangkat dari pertanyaan-pertanyaan tentang tujuan di balik penempatan satu ayat dengan ayat lain, dan penempatan surat dengan surat yang lain. Sudah barang tentu apabila surat Al-Fatihah menduduki tempat yang khusus karena ia merupakan pengantar dasar bagi teks.
Hubungan antara surat Al-Fatihah dengan surat lain dalam Al-Qur’an dapat diungkapkan. Karena tema-tema besar dalam Al-Fatihah seperti Tauhid, keimanan, janji baik dan ancaman tersirat dalam keseluruhan surat-surat lain dalam Alqur’an. Kesimpulan ini dapat untuk menafsirkan surat Al-Ikhlas yang konon dikatakan sebagai “sepadan dengan sepertiga Al-Qur’an”.



C         KESIMPULAN DAN SARAN

a.                   Kesimpulan

Surat Al-Fatihah memiliki 7 ayat. Satu ayat di awal adalah basmalah, dimana tiga ayat pertama setelah basmalah menerangkan tentang Asma Alloh dengan empat sifat utamaNya yaitu. Robbil ‘Alamiin, Arrohman, Arrohiim, Maliki Yaumiddiin. Dilihat dari segi maknanya, Robbil Alamiin berarti Pencipta dan pemilik langit dan bumi (Robbussamawaati wal ardhi). Ar-Rohman bermakna Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang di dunia dan akhirat. Ar-Rohim berarti Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang di akhirat saja. Maliki Yaumiddin bermakna Alloh Maha Menguasai hari pembalasan.
Sedangkan tiga ayat terakhir mengungkapkan hasrat jiwa manusia yang menyala-nyala dihadapan Alloh SWT. Untuk selalu berada di jalan yang benar, yaitu jalannya para nabi, shiddiqin, syuhada’,dan sholihin. Bukan jalan yang menyimpang. Bukan jalannya seperti kaum yahudi, nasrani dan kaum-kaum kafiriin lainnya.

b.                  Saran

Penghayatan yang mendalam terhadap makna yang terkandung dalam Al-Fatihah yang membuat Rosululloh SAW dan para sahabatnya semakin bersemangat dan kokoh mengemban amanat untuk menyempurnakan umat manusia.
Al-Fatihah dalam kehidupan sehari-hari telah menjadi ruh dalam rukun sholat. Bagaimana tidak, sholat wajib 5 waktu yang dilakukan umat muslim, jika dihitung dalam sehari diucapkan 17 kali, ada yang sirri (rahasia/pelan-pelan) maupun yang jahar (jelas).  Namun, terkadang kita belum memahami apa makna didalamnya. Dalam artian kita hanya sebatas mengucapkan tanpa memahami arti dari ayat per ayat. Bagaimana bisa sholat kita sempurna jika buta terhadap kandungan-kandungan rukun dan sunnahnya sholat. Sebagai do’a, surat ini signifikan dengan kehidupan sehari-hari.



0 komentar:

Posting Komentar