Selasa, 12 April 2016

ILMU PENDIDIKAN

PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN
A.    PENGERTIAN PENELITIAN
Penelitian dalam bahasa inggris adalah research. Research berasal dari kata re, yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian, arti research adalah mencari kembali atau pencarian berulang-ulang. Dalam bahasa Indonesia, kata research dialihaksarakan menjadi riset atau penelitian.
Penelitian ilmiah dapat diartikan sebagai suatu jenis studi yang dilakukan secara hati-hati dan mendalam dengan menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan persoalan dan menemukan sesuatu yang baru.
Secara definitif, pengertian tentang penelitian dapat dilihat  dalam pengertian para ahli berikut ini (Suryana dan priyatna, 2008: 7):
1. Supranto, penelitian adalah kegiatan untuk memilih judul, merumuskan persoalan, kemudian diikuti dengan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien dan sistematis, yang hasilnya berguna untuk mengetahui suatu keadaan atau persoalan dalam usaha pengembangan ilmu atau membuat keputusan dalam rangka pemecahan persoalan.
2. Sutrisno Hadi, penelitian adalah usaha menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
3. Woody, penelitian adalah sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis, yang meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas suatu kesimpulan  untuk menentukan apakah ia cocok dengan hipotesis.
4. John Dewey, penelitian adalah transformasi yangterkendali atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataann yang ada padanya dan hubunganya.
5. Talcott Parson, penelitian adalah metode untuk menemukan kebenaran serta metode berpikir kritis; pencarian atas sesuatu secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
     Dalam ranah penelitian terdapat beberapa istilah yang terkait, yaitu metode, metodologi, dan metode ilmiah. Metode berasal dari kata Yunanimetodhos, yang merupakan sambungan kata meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda hodos (secara harfiah berarti jalan, perjalanan, cara, arah). Menurut KlausBuhr, metode merupakan cara bertindak menurut sistem aturan tertentu. Tujuan metode adalah kegiatan terlaksana secara terarah, dan mencapai hasil optimal.
     Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Istilah cara ilmiah menunjukkan arti bahwa kegiatan penelitian didasarkan pada ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, sistematis. Rasional dalam penelitian adalah bahwa penelitian dilakukan dengan cara-cara yang yang masuk akal, bukan hasil meditasi. Empiris adalah bahwa kegiatan penelitian dapat diamati oleh indra manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Adapun sistematis adalah bahwa proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langka tertentu yang bersifat logis.
     Terkait dengan metode penelitian, terdapat kajian perihal data. Data yang di peroleh melalui penelitian adalah data yang teramati (empiris) dan memiliki kriteria valid. Valid adalah tingkatan ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Data yang valid pasti reliabel dan objekti. Reliabel berkenaan dengan derajat konsistensi dalam interval waktu tertentu, sedangkan objektif berkenaan dengan kesepakatan banyak orang.
     Secara umum, tujuan penelitian ilmiah adalah memperluas pengetahuan tentang dunia, sedangkan secara khusus, tujuan penelitian ilmiah adalah mencapai sasaran-sasaran yang lebih spesifik tentang objek yang diteliti. Sebagai suatu prosedur akademik, penelitian ilmiah berguna untuk tiga hal, yaitu (1) deskriptif, (2) eksplansi, dan (3) prediktif.
     Adapun istilah metodologi, secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas beragam metode. Metodologi secara filsafat merupakan bagian pembahasan dari epistemologi, yaitu sebuah cabang filsafat yang secara sederhana membahas car mendapatkan pengetahuan. Isi kajian metodologi adalah analisis dan penyusunan asas-asas dan jalan-jalan yang mengatur penelitian.

B.     SIFAT DAN SYARAT PENELITIAN ILMIAH
Berdasarkan penjelasan tentang istilah penelitian, dapat dikemukakan beberapa sifat penelitian ilmiah, yaitu sebagai berikut :
1.      Penyelidikan sebagai kegiatan ilmiah berusaha menggali dan mengembangkan pengetahuan dari sumber-sumber primer untuk menemukan prinsip-prinsip, hukum, dalil, teori-teori, dan generalisai yang terbuka dan umum mengenai suatu macam atau jenis yang diselidiki.
2.      Penelitian mempergunakan cara kerja dengan prosedur yang teliti, jelas, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan, sebagai proses yang memberi kemungkinan tertinggi bagi tercapainya pengetahuan yang benar.
3.      Penelitian mendasarkan diri pada pengetahuan dan pengalaman yang selama ini telah tercapai dan diterima kebenarannya.
4.      Data dalam penelitain tidak boleh dikumpulkan sekedar data yangsesuai dengan keinginan pribadi si peneliti kecenderungan untuk membenarkan hipotesis atau sebaliknya menolak kebenaran hipotesis yang dirumuskan.
5.      Penelitian mengolah data menyajikannya secara sistematis, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
6.      Hasil penelitian dilaporkan secara rasional dan logis dalam berbagai bentuk tulisan ilmiah sesuai dengan cara dan maksud dilakukannya suatu penelitian.
Penelitian ilmiah harus membuat unsur-unsur berpikir ilmiah, yaitu terungkap adanya persoalan dan masalah, termasuk mengajukan dugaan-dugaan sementara (hipotesis), adanya informasi, bukti atau data yang logis untuk dianalisis, dan diakhiri dengan kesimpulan berikut implikasinya.
Crawford mengajukan sembilan kriterian atau ciri-ciri penelitian ilmiah, yaitu :
1.      berkisar pada masalah yang ingin dipecahkan;
2.      mengandung unsur-unsur orisinalitas;
3.      didasarkan pada pandangan ingin tahu;
4.      dilakukan dengan pandangan terbuka;
5.      berdasarkan asumsi bahwa suatu fenomena mempunyai hukum dan pengaturan;
6.      berkehendak untuk menemukan generalisasi atau dalil;
7.      menemukan sebab-akibat;
8.      menggunakan pengukuran yang akurat;
9.      menggunakan teknik yang secara sadar diketahui


C.     TUGAS DAN FUNGSI PENELITIAN
Di antara kegunaan penelitian adalah mencari hal-hal yang baru atau untuk memecahkn suatu persoalan. Keadaan tersebut bisa saja di kontrol melalui percobaan (eksperimen) ataupun berdasarkan observasi tanpa kontrol.
Tugas penelitian sebenarnya kompleks. Secara umum, tugas tersebut diantaranya sebagai berikut:
1.      Mengadakan deskripsi atau menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang dipersoalkan
2.      Menerangkan (eksplansi) , yaitu menerangkan kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa;
3.      Menyusun teori, maksudnymencari dan merumuskan hukum atau tata atauran mengenai hubungan antara kondisi yang satu dan kondisi yang lain atau hubungan antara satu peristiwa dan peristiwa lain;
4.      Membuat prediksi, etimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa yang akan terjadi atau gejala-gejala yang akan muncul;
5.      Tugas pengendalian, yaitu melakukan tindakan-tindakan guna mengendalian peristiwa atau gejala (Sunanta dan Mahmud, 2009 :45)
Inti fungsipenelitian (riset) sebenarnya adalah uji empiris proposisi rasional atau verifikasi aempiris; menjelaskan masalah yang ditemukan; alat untuk menguji teori; mengadakan klarifikasi (penjelasan) terhadap konsep yang telah digunakan untuk memformulasikan teori itu sendiri
.
D.    JENIS-JENIS PENELITIAN

1.      Penelitian Dasar
Penelitian dasar adalah penelitian yang mempunyai alasan sekedar intelektual, dengan tujuan mengembangkan ilmu. Alasan dalam penelitian jenis ini didasarkan atas keinginan untuk mengetahui semata-mata, tidak mempunyai kegunaan praktis secara langsung.
2.      Penelitian Terapan
Penelitian terapan adalah penelitian yang mempunyai tujuan atau alasan praktis. Penelitian jenis ini didasarkan pada keinginan untuk mengetahui sesuatu dengan tujuan bisa digunakanuntuk melakukan sesuatu yang lain.
Ciri-ciri penelitian terapan, menurut Hadari Nawawi (1996), antara lain:
3.      Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
a.       Penelitian Kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif dipergunakan data berupa angka dengan berbagai klarifikasi, antara lain berbentuk nili rata-rata, presentase, nilai maksimum. Data tersebut merupakan bukti yang dipergunakan untuk menguji hipotessis dengan menunjukkan perbedaan, perbandingan, hubungan antara data satu dan data yang lain. Pengolahan data dilakukan secara matematis dengan menggunakan berbagai rumus statistika yang sesuai dengan sifat dan jenis data.
b.      Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif menggunakan data yang dinyatakan secar verbal dan kualifikasinya bersifat teoretis. Data sebagai bukti  dalam menguji kebenaran dan ketidakbenaran hipotesis. Pengolahan data dilakukan secara rasional dengan menggunakan pola berpikir tertentu menurut hukum logika. Jadi, pada dasarnya perbedaan kedua jenis penelitian ini terletak pada masalah analisis dan penyajian data guna menguji hipotesis sebagai usaha memecah masalah yang di selediki (Suharsimi Arikunto, 2002: 9-10).
4.      Action Research Dan Eksperimen Research
a.       Action Research
Action Research adalah penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja mengenai sesuatu yang sedang ia laksanakan tanpa mengubah sistem pelaksanaannya. Dalam Action Research, peneliti melakukan tindakan yang secara khusus diamati terus-menerus, dilihat plus minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai upaya maksimal dalam bentuk tindakan paling tepat.
b.      Eksperimen Research
Melalui cara ini, peneliti sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti akibatnya. Eksperimen adalah suatu cara untuk m encari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja di timbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi faktor-faktor lain (non-eksperimen) yang bisa eksperimen, yang dimaksudkan untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.


5.      Penelitian Eksploratif, Developmental, dan Verifikatif
        Dilihat dari segi tujuan, penelitian terbagi tiga jenis, yaitu eksploratif, developmental, dan verifikatif.
a.       Penelitian Eksploratif adalah penelitian yang dilakukan dengan maksud menemukan sebab musabab terjadinya suatu musibah. Dengan kata lain,penelitian eksploratif merupakan penelitian yang bertujuan menemukan masalah-masalah baru.
b.      Penelitian Developmental adalah penelitian yang dilakukan dengan maksud mengadakan percobaan dan penyempurnaan; penelitian yang bertujuan mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. Tujuan penelitian adalah menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan perubahan sebagai fungsi waktu.
c.       Penelitian Verifikatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan mengecek kebenaran hasil penelitian yang yang telah dilakukan terlebih dahulu; penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan (Suharsimi Arikunto, 22: 2-3)
6.      Penelitian Kepustakaan, Laboraturium, dan Lapangan
        Ditinjau dari segi tempat, penelitian terbagi tiga jenis, yaitu kepustakaan, laboraturium, dan lapangan.
a.       Penelitian Kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku/ majalah dan sumber data lainnya di dalm perpustakaan. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan menghimpun data dari literature, baik di perpustakaan maupun ditempat-tempat lain.
b.      Penelitian Laboraturium adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat-alat tertentu didalam laboraturium yang biasanya bersifat eksperimen yang memungkinkan dilakukan pengontrolan terhadap pengaruh dari suatu faktor tertentu.
c.       Penelitian Lapangan  adalah kegiatan penelitian yang dilakukan dilingkunagn masyarakat tertentu, baik di lembaga-lembaga dan organisasi kemasyarakatan maupun lembaga-lembaga pemerintah, dengan jalan mendatangi rumah tangga, perusahaan-perusahaan, dan tempat lainnya. Disamping itu penelitian lapangan dapat pula dilakukan terhadap objek-objek alam, usaha pengumpulan datanya dilakukan langsung dengan cara wawancara dan observasi.

7.      Penelitian Survei, Ekperimen, dan modelling
Ditinjau dari segi tehnik, penelitian dibagi tiga jenis, yaitu : survei, eksperimen dan modelling.
a.       Survei adalah penelitian yang dilakukan dengan teknik survey. Didalam survey tidak ada perubahan yang dilakukan terhadap variable tertentu, meneliti seperti apa adanya. Jadi, tidak terjadi perubahan lingkungan, tidak ada variable yang dikontrol, dan bersifat deskriptif untuk menguraikan suatu keadaan.
b.      Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan teknik experiment. Didalam experiment sering dilakukan perubahan lingkungan.
c.       Modelling adalah penelitian dengan menggunakan model ekonometrik. Model ekonometrik adalah kumpulan persamaan yang menghubungkan variable-variabel ekonomi yang saling berhubungan dan mempengaruhi (supranto,1997: 13-14).
8.      Penelitian Deskriptif dan Iferensia
Ditinjau dari sudut cara dan taraf pembahasan masalahnya terbamenjadi 2 jenis, yaitu deskriptif dan insial
a.       Penelitian deskriptif.
Penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah/keadaan/peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta. Hasil penelitian ditekankan pada pemberian gambaran secara objektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diselidiki.
b.      Penelitian iferensial.
Penelitian ini bermaksud mengungkapkan suatu masalah, keadaan/peristiwa atau kejadian dengan memberikan penilaiaan secara menyeluruh, meluas dan mendalam dari sudut pandangan imu yang relevan. Berbagai fakta dan gejala yang ditemukan tidak sekedar dipaparkan apa adanya, tetapi dihubung-hubungkan atau dipertentangkan dalam arti dianalisis untuk sampai pada suatu gagasan, teori tertentu didalam bidang yang diselidiki.
9.      Penelitian Historis, Deskriptif, Kasus dan Lapangan, Korelasional, Kausal Komparatif, Eksperimental Sungguhhan, Eksperimental Semu, dan Tindakan.Ditinjau dari sifat-sifat masalahnya, penelitian terbagi atas sebagai berikut :
a.       Penelitian historis adalah penelitian yang bertujuan untuk merekrontuksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan, serta menyintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
b.      Penelitian deskriptis adalah akumualasi data-data dasar dalam cara deskriptis semata-mata tidak perlu mencari/menerangkan saling hubungan, meneguji hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi. Penelitian ini bertujuan membuat pencandraan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam artian luas, biasanya diguankan istilah penelitian survey.
c.       Penelitian kasus dan lapangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mempelajarai secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit social, individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.
d.      Penelitian korelasional adalah penelitian yang tujuannya mendeteksi kaitan antara variasi-variasi pada suatu factor berkaitan dan variasi-variasi pad asatu atau lebih factor lain berdasarkan koefisien korelasi.
e.       Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang tujuannya menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembali factor yang mungkin menjadi penyebab melalui dat tertentu, penelitian ini sifatnya dikumpulkan setelah semua kejadian yang diteliti berlangsung atau terjadi.
f.       Penelitian experimental sungguhan tujuannya adalah menyelidiki kemungkinan adanya hubungan sebab akibat denagn cara mengenalkan kepada satu atau lebih kelompok exsperimental, satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingangkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok control yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
g.      Penelitian experiental semu tujuannya dalah memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan experiment yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan semua fariabel yang relevan.
h.      Penelitian tindakan bertujuan mengembangakan keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung didunia kerja atau dunia actual yang lain (sumardi surya brata,1998: 16-35)   


E.     HUBUNGAN ILMU DENGAN PENELITIAN
Penelitian mempunyai hubungan yang sangat erat dengan ilmu. Penelitian dan ilmu seperti kakak adik, yang tidak dapat dipisahkan. Ilmu lahir karena penelitian dan sebaliknya ilmu pengetahuan melahirkan penelitian.
Ilmu atau science adalah sekelompok pengetahuan yang terorganisasi dan sistematis, yang mempelajarigejala alam dan gejala sosial melalui observasi dan eksperimen. Ilmu juga bersifat sistematis dan mencoba untuk memahami masalah melalui observasi dan eksperimen dalam relasi kausal yang logis dan runtun. Ilmu tidak menilai baik atau buruknya objek penelitian, tetapi lebih banyak memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip gejala alam dan gejala sosial serta objek penelitiannya.
Ilmu berusaha mencari kebenaran berdasarkan bukti-bukti empiris dan data objektif, dan jelas menyingkirkan pendirian atau opini subjektif. Karena itu ilmu bersifat objektif dan terbuka: sebab selalu saja dikontrol, diuji, diuji ulang, disanggah, diperbaiki,dan disempurnakan. Dengan begitu, ilmu berkembang secara terus-menerus.
Keterpaduan antara ilmu dan penelitian sangat erat, sehingga tidak dapat dipisahkan. Karena itu, tugas ilmu dan penelitian dapat dikatakan identik, yaitu:
1.      Mencandra atau mengadakan deskripsi,ilmu dan penelitia bertugasmenggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang dipersoalkannya;
2.      Menerangkan (eksplansi). Ilmu dan penelitian bertugas menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa;
3.      Menyusun teori. Ilmu dan penelitian bertugas mencari dan merumuskan hukum-hukum atau tata-tata mengenai hubungan antara kondisi yang satu dan kondisi lainnya atau hubungan antara stu peristiwa dengan peristiwa lainnya;
4.      Mengadakan prediksi. Ilmu dan penelitian bertugas membuat prediksi (ramalan), etimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa yang akan terjadi atau gejala yang akan muncul.
5.       Pengendalian. Ilmu dan penelitian juga bertugas melakukan tindakan guna mengendalikan berbagai peristiwa atau gejala.
Hubungan erat antara ilmu dan penelitian dibuktikan bahwa sebagai suatu kegiatan ilmiah penelitian memiliki karakteristik kerja ilmiah, yaitu sebagai berikut.
1.      Penelitian memiliki tujuan
2.      Penelitian harus dilakukan secara sistematik
3.      Penelitian dilaksanakan secara terkendali
4.      Penelitian dilakukan secara objektif
5.      Penelitian harus tahan uji

F.      RUANG LINGKUP PENELITIAN PENDIDIKAN
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat melepaska dirinya dari orang lain. Manusia sadar bahwa tanpa pendidikan, perkembangan dan potensi kemanusiaannya akan berjalan lamban dan tidak optimal (Mahmud,2009: 123).
Salah satu ruang lingkup penelitian pendidikan dapat dilihat dari faktor atau komponen pendidikan sebagai berikut, yaitu dasar dan tujuan, pendidik, anak didik (peserta didik), kurikulum, metode, alat dan lingkungan (Mahmud, 2008: 105).
G.    PETA PENELITIAN PENDIDIKAN
Penelitian dapat dilakukan, baik di wilayah filsafat pendidikan, ilmu pendidikan maupun terhadap terhadap pelaksanaan pendidikan. Penelitian dalam wilayah filsafat dan ilmu pendidikan mengkaji dasar, teori dan konsep, termasuk sejarah perkembangannya. Penelitian terhadap ilmu pendidikan juga dapat dilakukan secara kuantitatif, eksperimentl;, dan noneksperimental. Kalau masih diarahkan untuk menguji konsep, asumsi dan proposisi, penelitian tersebut masih dikategorikan sebagai penelitian dasar (Nana syaodih Sukmadinata, 2005: 43).
Nana Syaodih (2005: 44-46) mengidentifikasi peta penelitian yang luas tersebut sebagai berikut.
1.      Pendidikan teoritis
a.       Kajian filosofis tentang pendidikan: idealisme, realisme, pragmatisme, eksistensialisme;
b.      Pendidikan dalam orientasi: transmisi, transaksi, dan transformasi;
c.       Konsep-konsep pendidikan: perenialisme, esensialisme, romantisme, progresivisme, teknologi pendidikan dan pendidikan pribadi.
2.      Pendidikan praktis:
a.       Berdasarkan lingkungan dan kelompok usia:
1)      Pendidikan dalam keluarga;
2)      Pendidikan luar sekolah;
3)      Pendidikan di sekolah;
4)      Pendidikan usia dini;
5)      Pendidikan orang dewasa.
b.      Berdasarkan jenjang:
1)      Pendidikan jenjang sekolah dasar;
2)      Pendidikan jenjang sekolah menengah;
3)      Pendidikan jenjang perguruan tinggi.
c.       Berdasarkan bidang studi:
1)      Pendidikan agama;
2)      Pendidikan bahasa;
3)      Pendidikan sosial;
4)      Pendidikan kewarganegaraan;
5)      Pendidikan matematika;
6)      Pendidikan sains;
7)      Pendidikan olahraga;
8)      Pendidikan kesehatan;
9)      Pendidikan seni;
10)  Pendidikan teknologi;
11)  Pendidikan keterampilan.
d.      Berdasarkan jenis:
1)      Pendidikan umum;
2)      Pendidikan kejuruan;
3)      Pendidikan khusus;
4)      Pendidikin luas biasa.



BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Istilah cara ilmiah menunjukkan arti bahwa kegiatan penelitian didasarkan pada ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, sistematis. Rasional dalam penelitian adalah bahwa penelitian dilakukan dengan cara-cara yang yang masuk akal, bukan hasil meditasi. Empiris adalah bahwa kegiatan penelitian dapat diamati oleh indra manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Adapun sistematis adalah bahwa proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langka tertentu yang bersifat logis. Penelitian dapat dilakukan, baik di wilayah filsafat pendidikan, ilmu pendidikan maupun terhadap terhadap pelaksanaan pendidikan. Penelitian dalam wilayah filsafat dan ilmu pendidikan mengkaji dasar, teori dan konsep, termasuk sejarah perkembangannya. Penelitian terhadap ilmu pendidikan juga dapat dilakukan secara kuantitatif, eksperimentl;, dan noneksperimental. Kalau masih diarahkan untuk menguji konsep, asumsi dan proposisi, penelitian tersebut masih dikategorikan sebagai penelitian dasar (Nana syaodih Sukmadinata, 2005: 43).

0 komentar:

Posting Komentar