PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN
A.
PENGERTIAN
PENELITIAN
Penelitian dalam bahasa inggris
adalah research. Research berasal dari kata re, yang berarti
kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian, arti research
adalah mencari kembali atau pencarian berulang-ulang. Dalam bahasa Indonesia,
kata research dialihaksarakan menjadi riset atau penelitian.
Penelitian ilmiah dapat diartikan
sebagai suatu jenis studi yang dilakukan secara hati-hati dan mendalam dengan
menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan persoalan dan menemukan sesuatu yang
baru.
Secara definitif, pengertian tentang
penelitian dapat dilihat dalam
pengertian para ahli berikut ini (Suryana dan priyatna, 2008: 7):
1. Supranto, penelitian adalah
kegiatan untuk memilih judul, merumuskan persoalan, kemudian diikuti dengan
pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang dilakukan dengan
metode ilmiah secara efisien dan sistematis, yang hasilnya berguna untuk
mengetahui suatu keadaan atau persoalan dalam usaha pengembangan ilmu atau
membuat keputusan dalam rangka pemecahan persoalan.
2. Sutrisno Hadi, penelitian adalah
usaha menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, yang
dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
3. Woody, penelitian adalah sebuah
metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis,
yang meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah,
memformulasikan hipotesis, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan
pengujian yang hati-hati atas suatu kesimpulan
untuk menentukan apakah ia cocok dengan hipotesis.
4. John Dewey, penelitian adalah
transformasi yangterkendali atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataann
yang ada padanya dan hubunganya.
5. Talcott Parson, penelitian adalah
metode untuk menemukan kebenaran serta metode berpikir kritis; pencarian atas
sesuatu secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan
terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
Dalam ranah penelitian
terdapat beberapa istilah yang terkait, yaitu metode, metodologi, dan metode
ilmiah. Metode berasal dari kata Yunanimetodhos, yang merupakan
sambungan kata meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti
sesudah) dan kata benda hodos (secara harfiah berarti jalan, perjalanan,
cara, arah). Menurut KlausBuhr, metode merupakan cara bertindak menurut sistem
aturan tertentu. Tujuan metode adalah kegiatan terlaksana secara terarah, dan
mencapai hasil optimal.
Metode penelitian
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Istilah cara ilmiah menunjukkan arti bahwa kegiatan penelitian didasarkan pada
ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, sistematis. Rasional dalam penelitian
adalah bahwa penelitian dilakukan dengan cara-cara yang yang masuk akal, bukan
hasil meditasi. Empiris adalah bahwa kegiatan penelitian dapat diamati oleh
indra manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang
digunakan. Adapun sistematis adalah bahwa proses yang digunakan dalam
penelitian menggunakan langkah-langka tertentu yang bersifat logis.
Terkait dengan metode
penelitian, terdapat kajian perihal data. Data yang di peroleh melalui
penelitian adalah data yang teramati (empiris) dan memiliki kriteria valid. Valid
adalah tingkatan ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek
dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Data yang valid pasti reliabel dan
objekti. Reliabel berkenaan dengan derajat konsistensi dalam interval waktu
tertentu, sedangkan objektif berkenaan dengan kesepakatan banyak orang.
Secara umum, tujuan
penelitian ilmiah adalah memperluas pengetahuan tentang dunia, sedangkan secara
khusus, tujuan penelitian ilmiah adalah mencapai sasaran-sasaran yang lebih
spesifik tentang objek yang diteliti. Sebagai suatu prosedur akademik,
penelitian ilmiah berguna untuk tiga hal, yaitu (1) deskriptif, (2) eksplansi,
dan (3) prediktif.
Adapun istilah
metodologi, secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas beragam
metode. Metodologi secara filsafat merupakan bagian pembahasan dari
epistemologi, yaitu sebuah cabang filsafat yang secara sederhana membahas car
mendapatkan pengetahuan. Isi kajian metodologi adalah analisis dan penyusunan
asas-asas dan jalan-jalan yang mengatur penelitian.
B.
SIFAT
DAN SYARAT PENELITIAN ILMIAH
Berdasarkan penjelasan tentang istilah penelitian, dapat
dikemukakan beberapa sifat penelitian ilmiah, yaitu sebagai berikut :
1.
Penyelidikan
sebagai kegiatan ilmiah berusaha menggali dan mengembangkan pengetahuan dari
sumber-sumber primer untuk menemukan prinsip-prinsip, hukum, dalil,
teori-teori, dan generalisai yang terbuka dan umum mengenai suatu macam atau
jenis yang diselidiki.
2.
Penelitian
mempergunakan cara kerja dengan prosedur yang teliti, jelas, sistematis, dan
dapat dipertanggungjawabkan, sebagai proses yang memberi kemungkinan tertinggi
bagi tercapainya pengetahuan yang benar.
3.
Penelitian
mendasarkan diri pada pengetahuan dan pengalaman yang selama ini telah tercapai
dan diterima kebenarannya.
4.
Data
dalam penelitain tidak boleh dikumpulkan sekedar data yangsesuai dengan
keinginan pribadi si peneliti kecenderungan untuk membenarkan hipotesis atau
sebaliknya menolak kebenaran hipotesis yang dirumuskan.
5.
Penelitian
mengolah data menyajikannya secara sistematis, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
6.
Hasil
penelitian dilaporkan secara rasional dan logis dalam berbagai bentuk tulisan
ilmiah sesuai dengan cara dan maksud dilakukannya suatu penelitian.
Penelitian ilmiah harus membuat
unsur-unsur berpikir ilmiah, yaitu terungkap adanya persoalan dan masalah,
termasuk mengajukan dugaan-dugaan sementara (hipotesis), adanya informasi,
bukti atau data yang logis untuk dianalisis, dan diakhiri dengan kesimpulan
berikut implikasinya.
Crawford mengajukan sembilan kriterian atau ciri-ciri penelitian
ilmiah, yaitu :
1.
berkisar
pada masalah yang ingin dipecahkan;
2.
mengandung
unsur-unsur orisinalitas;
3.
didasarkan
pada pandangan ingin tahu;
4.
dilakukan
dengan pandangan terbuka;
5.
berdasarkan
asumsi bahwa suatu fenomena mempunyai hukum dan pengaturan;
6.
berkehendak
untuk menemukan generalisasi atau dalil;
7.
menemukan
sebab-akibat;
8.
menggunakan
pengukuran yang akurat;
9.
menggunakan
teknik yang secara sadar diketahui
C.
TUGAS
DAN FUNGSI PENELITIAN
Di antara kegunaan penelitian adalah
mencari hal-hal yang baru atau untuk memecahkn suatu persoalan. Keadaan
tersebut bisa saja di kontrol melalui percobaan (eksperimen) ataupun
berdasarkan observasi tanpa kontrol.
Tugas penelitian sebenarnya
kompleks. Secara umum, tugas tersebut diantaranya sebagai berikut:
1.
Mengadakan
deskripsi atau menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang dipersoalkan
2.
Menerangkan
(eksplansi) , yaitu menerangkan kondisi yang mendasari terjadinya
peristiwa-peristiwa;
3.
Menyusun
teori, maksudnymencari dan merumuskan hukum atau tata atauran mengenai hubungan
antara kondisi yang satu dan kondisi yang lain atau hubungan antara satu
peristiwa dan peristiwa lain;
4.
Membuat
prediksi, etimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa yang akan terjadi atau
gejala-gejala yang akan muncul;
5.
Tugas
pengendalian, yaitu melakukan tindakan-tindakan guna mengendalian peristiwa
atau gejala (Sunanta dan Mahmud, 2009 :45)
Inti fungsipenelitian (riset)
sebenarnya adalah uji empiris proposisi rasional atau verifikasi aempiris;
menjelaskan masalah yang ditemukan; alat untuk menguji teori; mengadakan
klarifikasi (penjelasan) terhadap konsep yang telah digunakan untuk
memformulasikan teori itu sendiri
.
D.
JENIS-JENIS
PENELITIAN
1.
Penelitian
Dasar
Penelitian dasar adalah penelitian
yang mempunyai alasan sekedar intelektual, dengan tujuan mengembangkan ilmu.
Alasan dalam penelitian jenis ini didasarkan atas keinginan untuk mengetahui
semata-mata, tidak mempunyai kegunaan praktis secara langsung.
2.
Penelitian
Terapan
Penelitian terapan adalah penelitian
yang mempunyai tujuan atau alasan praktis. Penelitian jenis ini didasarkan pada
keinginan untuk mengetahui sesuatu dengan tujuan bisa digunakanuntuk melakukan
sesuatu yang lain.
Ciri-ciri penelitian terapan,
menurut Hadari Nawawi (1996), antara lain:
3.
Penelitian
Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
a.
Penelitian
Kuantitatif
Dalam
penelitian kuantitatif dipergunakan data berupa angka dengan berbagai
klarifikasi, antara lain berbentuk nili rata-rata, presentase, nilai maksimum.
Data tersebut merupakan bukti yang dipergunakan untuk menguji hipotessis dengan
menunjukkan perbedaan, perbandingan, hubungan antara data satu dan data yang
lain. Pengolahan data dilakukan secara matematis dengan menggunakan berbagai
rumus statistika yang sesuai dengan sifat dan jenis data.
b.
Penelitian
Kualitatif
Penelitian
kualitatif menggunakan data yang dinyatakan secar verbal dan kualifikasinya
bersifat teoretis. Data sebagai bukti
dalam menguji kebenaran dan ketidakbenaran hipotesis. Pengolahan data
dilakukan secara rasional dengan menggunakan pola berpikir tertentu menurut
hukum logika. Jadi, pada dasarnya perbedaan kedua jenis penelitian ini terletak
pada masalah analisis dan penyajian data guna menguji hipotesis sebagai usaha
memecah masalah yang di selediki (Suharsimi Arikunto, 2002: 9-10).
4.
Action
Research Dan Eksperimen Research
a.
Action
Research
Action Research adalah penelitian yang dilakukan oleh seseorang
yang bekerja mengenai sesuatu yang sedang ia laksanakan tanpa mengubah sistem
pelaksanaannya. Dalam Action Research, peneliti melakukan tindakan yang secara
khusus diamati terus-menerus, dilihat plus minusnya, kemudian diadakan
pengubahan terkontrol sampai upaya maksimal dalam bentuk tindakan paling tepat.
b.
Eksperimen
Research
Melalui cara
ini, peneliti sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan,
kemudian diteliti akibatnya. Eksperimen adalah suatu cara untuk m encari
hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja di timbulkan oleh peneliti
dengan mengeliminasi faktor-faktor lain (non-eksperimen) yang bisa eksperimen,
yang dimaksudkan untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.
5.
Penelitian
Eksploratif, Developmental, dan Verifikatif
Dilihat dari segi
tujuan, penelitian terbagi tiga jenis, yaitu eksploratif, developmental, dan
verifikatif.
a.
Penelitian
Eksploratif adalah penelitian yang dilakukan dengan maksud menemukan sebab
musabab terjadinya suatu musibah. Dengan kata lain,penelitian eksploratif
merupakan penelitian yang bertujuan menemukan masalah-masalah baru.
b.
Penelitian
Developmental adalah penelitian yang dilakukan dengan maksud mengadakan
percobaan dan penyempurnaan; penelitian yang bertujuan mengembangkan
pengetahuan yang sudah ada. Tujuan penelitian adalah menyelidiki pola dan
perurutan pertumbuhan dan perubahan sebagai fungsi waktu.
c.
Penelitian
Verifikatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan mengecek kebenaran
hasil penelitian yang yang telah dilakukan terlebih dahulu; penelitian yang
bertujuan untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan (Suharsimi Arikunto, 22:
2-3)
6.
Penelitian
Kepustakaan, Laboraturium, dan Lapangan
Ditinjau
dari segi tempat, penelitian terbagi tiga jenis, yaitu kepustakaan,
laboraturium, dan lapangan.
a.
Penelitian
Kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku/
majalah dan sumber data lainnya di dalm perpustakaan. Kegiatan penelitian ini
dilakukan dengan menghimpun data dari literature, baik di perpustakaan maupun
ditempat-tempat lain.
b.
Penelitian
Laboraturium adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat-alat
tertentu didalam laboraturium yang biasanya bersifat eksperimen yang
memungkinkan dilakukan pengontrolan terhadap pengaruh dari suatu faktor
tertentu.
c.
Penelitian
Lapangan adalah kegiatan penelitian yang
dilakukan dilingkunagn masyarakat tertentu, baik di lembaga-lembaga dan
organisasi kemasyarakatan maupun lembaga-lembaga pemerintah, dengan jalan
mendatangi rumah tangga, perusahaan-perusahaan, dan tempat lainnya. Disamping
itu penelitian lapangan dapat pula dilakukan terhadap objek-objek alam, usaha
pengumpulan datanya dilakukan langsung dengan cara wawancara dan observasi.
7.
Penelitian
Survei, Ekperimen, dan modelling
Ditinjau dari segi tehnik,
penelitian dibagi tiga jenis, yaitu : survei, eksperimen dan modelling.
a.
Survei
adalah penelitian yang dilakukan dengan teknik survey. Didalam survey tidak ada
perubahan yang dilakukan terhadap variable tertentu, meneliti seperti apa
adanya. Jadi, tidak terjadi perubahan lingkungan, tidak ada variable yang
dikontrol, dan bersifat deskriptif untuk menguraikan suatu keadaan.
b.
Eksperimen
adalah penelitian yang dilakukan dengan teknik experiment. Didalam experiment
sering dilakukan perubahan lingkungan.
c.
Modelling
adalah penelitian dengan menggunakan model ekonometrik. Model ekonometrik
adalah kumpulan persamaan yang menghubungkan variable-variabel ekonomi yang
saling berhubungan dan mempengaruhi (supranto,1997: 13-14).
8.
Penelitian
Deskriptif dan Iferensia
Ditinjau dari sudut cara dan taraf
pembahasan masalahnya terbamenjadi 2 jenis, yaitu deskriptif dan insial
a.
Penelitian
deskriptif.
Penelitian
ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah/keadaan/peristiwa
sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta. Hasil
penelitian ditekankan pada pemberian gambaran secara objektif tentang keadaan
sebenarnya dari objek yang diselidiki.
b.
Penelitian
iferensial.
Penelitian
ini bermaksud mengungkapkan suatu masalah, keadaan/peristiwa atau kejadian
dengan memberikan penilaiaan secara menyeluruh, meluas dan mendalam dari sudut
pandangan imu yang relevan. Berbagai fakta dan gejala yang ditemukan tidak
sekedar dipaparkan apa adanya, tetapi dihubung-hubungkan atau dipertentangkan
dalam arti dianalisis untuk sampai pada suatu gagasan, teori tertentu didalam
bidang yang diselidiki.
9.
Penelitian
Historis, Deskriptif, Kasus dan Lapangan, Korelasional, Kausal Komparatif,
Eksperimental Sungguhhan, Eksperimental Semu, dan Tindakan.Ditinjau dari
sifat-sifat masalahnya, penelitian terbagi atas sebagai berikut :
a.
Penelitian
historis adalah penelitian yang bertujuan untuk merekrontuksi masa lampau
secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverifikasikan, serta menyintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan
memperoleh kesimpulan yang kuat.
b.
Penelitian
deskriptis adalah akumualasi data-data dasar dalam cara deskriptis semata-mata
tidak perlu mencari/menerangkan saling hubungan, meneguji hipotesis, membuat
ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi. Penelitian ini bertujuan membuat
pencandraan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam artian luas, biasanya
diguankan istilah penelitian survey.
c.
Penelitian
kasus dan lapangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mempelajarai secara
intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan
suatu unit social, individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.
d.
Penelitian
korelasional adalah penelitian yang tujuannya mendeteksi kaitan antara
variasi-variasi pada suatu factor berkaitan dan variasi-variasi pad asatu atau
lebih factor lain berdasarkan koefisien korelasi.
e.
Penelitian
kausal komparatif adalah penelitian yang tujuannya menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat dengan cara sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap
akibat yang ada, mencari kembali factor yang mungkin menjadi penyebab melalui
dat tertentu, penelitian ini sifatnya dikumpulkan setelah semua kejadian yang
diteliti berlangsung atau terjadi.
f.
Penelitian
experimental sungguhan tujuannya adalah menyelidiki kemungkinan adanya hubungan
sebab akibat denagn cara mengenalkan kepada satu atau lebih kelompok
exsperimental, satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingangkan hasilnya
dengan satu atau lebih kelompok control yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
g.
Penelitian
experiental semu tujuannya dalah memperoleh informasi yang merupakan perkiraan
bagi informasi yang dapat diperoleh dengan experiment yang sebenarnya dalam
keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan semua
fariabel yang relevan.
h.
Penelitian
tindakan bertujuan mengembangakan keterampilan baru atau cara pendekatan baru
dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung didunia kerja atau dunia
actual yang lain (sumardi surya brata,1998: 16-35)
Penelitian mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan ilmu. Penelitian dan ilmu seperti kakak adik, yang tidak
dapat dipisahkan. Ilmu lahir karena penelitian dan sebaliknya ilmu pengetahuan
melahirkan penelitian.
Ilmu atau science adalah
sekelompok pengetahuan yang terorganisasi dan sistematis, yang
mempelajarigejala alam dan gejala sosial melalui observasi dan eksperimen. Ilmu
juga bersifat sistematis dan mencoba untuk memahami masalah melalui observasi
dan eksperimen dalam relasi kausal yang logis dan runtun. Ilmu tidak menilai
baik atau buruknya objek penelitian, tetapi lebih banyak memahami dan
menjelaskan prinsip-prinsip gejala alam dan gejala sosial serta objek
penelitiannya.
Ilmu berusaha mencari kebenaran
berdasarkan bukti-bukti empiris dan data objektif, dan jelas menyingkirkan
pendirian atau opini subjektif. Karena itu ilmu bersifat objektif dan terbuka:
sebab selalu saja dikontrol, diuji, diuji ulang, disanggah, diperbaiki,dan
disempurnakan. Dengan begitu, ilmu berkembang secara terus-menerus.
Keterpaduan antara ilmu dan
penelitian sangat erat, sehingga tidak dapat dipisahkan. Karena itu, tugas ilmu
dan penelitian dapat dikatakan identik, yaitu:
1.
Mencandra
atau mengadakan deskripsi,ilmu dan
penelitia bertugasmenggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang
dipersoalkannya;
2.
Menerangkan
(eksplansi). Ilmu dan
penelitian bertugas menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya
peristiwa-peristiwa;
3.
Menyusun
teori. Ilmu dan penelitian bertugas mencari
dan merumuskan hukum-hukum atau tata-tata mengenai hubungan antara kondisi yang
satu dan kondisi lainnya atau hubungan antara stu peristiwa dengan peristiwa
lainnya;
4.
Mengadakan
prediksi. Ilmu dan penelitian bertugas
membuat prediksi (ramalan), etimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa yang akan
terjadi atau gejala yang akan muncul.
5.
Pengendalian. Ilmu dan penelitian juga bertugas melakukan tindakan guna
mengendalikan berbagai peristiwa atau gejala.
Hubungan erat antara ilmu dan penelitian dibuktikan bahwa sebagai
suatu kegiatan ilmiah penelitian memiliki karakteristik kerja ilmiah, yaitu
sebagai berikut.
1.
Penelitian
memiliki tujuan
2.
Penelitian
harus dilakukan secara sistematik
3.
Penelitian
dilaksanakan secara terkendali
4.
Penelitian
dilakukan secara objektif
5.
Penelitian
harus tahan uji
F.
RUANG
LINGKUP PENELITIAN PENDIDIKAN
Manusia adalah makhluk individu dan
makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat melepaska dirinya
dari orang lain. Manusia sadar bahwa tanpa pendidikan, perkembangan dan potensi
kemanusiaannya akan berjalan lamban dan tidak optimal (Mahmud,2009: 123).
Salah satu ruang lingkup penelitian
pendidikan dapat dilihat dari faktor atau komponen pendidikan sebagai berikut,
yaitu dasar dan tujuan, pendidik, anak didik (peserta didik), kurikulum,
metode, alat dan lingkungan (Mahmud, 2008: 105).
G.
PETA
PENELITIAN PENDIDIKAN
Penelitian
dapat dilakukan, baik di wilayah filsafat pendidikan, ilmu pendidikan maupun
terhadap terhadap pelaksanaan pendidikan. Penelitian dalam wilayah filsafat dan
ilmu pendidikan mengkaji dasar, teori dan konsep, termasuk sejarah
perkembangannya. Penelitian terhadap ilmu pendidikan juga dapat dilakukan
secara kuantitatif, eksperimentl;, dan noneksperimental. Kalau masih diarahkan
untuk menguji konsep, asumsi dan proposisi, penelitian tersebut masih
dikategorikan sebagai penelitian dasar (Nana syaodih Sukmadinata, 2005: 43).
Nana Syaodih
(2005: 44-46) mengidentifikasi peta penelitian yang luas tersebut sebagai
berikut.
1.
Pendidikan
teoritis
a.
Kajian
filosofis tentang pendidikan: idealisme, realisme, pragmatisme,
eksistensialisme;
b.
Pendidikan
dalam orientasi: transmisi, transaksi, dan transformasi;
c.
Konsep-konsep
pendidikan: perenialisme, esensialisme, romantisme, progresivisme, teknologi
pendidikan dan pendidikan pribadi.
2.
Pendidikan
praktis:
a.
Berdasarkan
lingkungan dan kelompok usia:
1)
Pendidikan
dalam keluarga;
2)
Pendidikan
luar sekolah;
3)
Pendidikan
di sekolah;
4)
Pendidikan
usia dini;
5)
Pendidikan
orang dewasa.
b.
Berdasarkan
jenjang:
1)
Pendidikan
jenjang sekolah dasar;
2)
Pendidikan
jenjang sekolah menengah;
3)
Pendidikan
jenjang perguruan tinggi.
c.
Berdasarkan
bidang studi:
1)
Pendidikan
agama;
2)
Pendidikan
bahasa;
3)
Pendidikan
sosial;
4)
Pendidikan
kewarganegaraan;
5)
Pendidikan
matematika;
6)
Pendidikan
sains;
7)
Pendidikan
olahraga;
8)
Pendidikan
kesehatan;
9)
Pendidikan
seni;
10)
Pendidikan
teknologi;
11)
Pendidikan
keterampilan.
d.
Berdasarkan
jenis:
1)
Pendidikan
umum;
2)
Pendidikan
kejuruan;
3)
Pendidikan
khusus;
4)
Pendidikin
luas biasa.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode
penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Istilah cara ilmiah menunjukkan arti bahwa kegiatan
penelitian didasarkan pada ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, sistematis.
Rasional dalam penelitian adalah bahwa penelitian dilakukan dengan cara-cara
yang yang masuk akal, bukan hasil meditasi. Empiris adalah bahwa kegiatan
penelitian dapat diamati oleh indra manusia sehingga orang lain dapat mengamati
dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Adapun sistematis adalah bahwa proses
yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langka tertentu yang
bersifat logis. Penelitian dapat dilakukan, baik di wilayah filsafat
pendidikan, ilmu pendidikan maupun terhadap terhadap pelaksanaan pendidikan.
Penelitian dalam wilayah filsafat dan ilmu pendidikan mengkaji dasar, teori dan
konsep, termasuk sejarah perkembangannya. Penelitian terhadap ilmu pendidikan
juga dapat dilakukan secara kuantitatif, eksperimentl;, dan noneksperimental.
Kalau masih diarahkan untuk menguji konsep, asumsi dan proposisi, penelitian
tersebut masih dikategorikan sebagai penelitian dasar (Nana syaodih
Sukmadinata, 2005: 43).
0 komentar:
Posting Komentar